Blog Ahmad Makki
Hujan dan Sepotong Roti di Warung Kopi
Malam adalah beberapa waktu di warung kopi, adalah
jerit radio yang serak melawan tetes hujan terserak
atau ia lupa meletakkan gelombang
dengan tepat?
sejenak ingat korban mutilasi
di televisi. Seperti kisah si Pitung –entah
bagian mana terkubur di Marunda?
lalu saya gugup menyuap potongan roti
gugur hujan ini seperti upacara
tahlil tahun lalu; paduan suara
untuk cerita yang menghabisi nyawa kita
semoga masih ada isak yang tersisa
di sini,
malam adalah jerit radio yang serak
entah gelombang suara yang
tak akurat, atau rintik hujan yang terserak.
Ciputat, 20 Februari 2005
Melanggan artikel lewat email
Catatan
"Saya mengingat orang-orang bermimpi tentang Indonesia yang bakalan jadi bangsa besar. Tapi ketika di tempat lain orang berbicara soal ilmu pengetahuan dan peradaban, kita masih angkat pentungan."
Melanggan artikel lewat email
Melanggan artikel lewat email
Saat Kiper Terlibat Dalam Permainan (Kolom di angkringanwarta.com)
Leigh Richmond Roose bikin keki banyak orang. Kiper Sunderland ini kerap maju ke tengah lapangan sambil menenteng bola, lalu mengoper ke temannya. Bukan lantaran Roose tak paham sepakbola. Tapi saat itu, awal dekade 1910-an, belum ada aturan melarang kiper memegang bola di luar kotak penalti. Banyak kiper lain mondar-mandir ke luar kotak penalti sembari memegang bola, tapi tak ada yang serajin Roose sampai ke garis tengah.
Baca selengkapnya >>
Melanggan artikel lewat email
Baca selengkapnya >>
Melanggan artikel lewat email
Riwayat Para Kawan Bicara
Sehabis kecelakaan pesawat yang mengerikan, Chuck Noland terdampar di pulau tanpa penghuni. Seperti manusia prasejarah, segala sesuatu dilakukan serba sulit. Ia menombak ikan-ikan di pantai saat perutnya mulai menyanyi keroncong. Digesek-gesekkan batu dan ranting demi menyalakan api. Saat istirahat ia masuk ke gua, berteduh dari cuaca. Namun yang barangkali paling berat buatnya justru kesepian. Makanya sebuah bola voli yang digambar wajah dengan darahnya dijadikan kawan bicara. Ini semata-mata demi pikirannya terhindar dari kesintingan yang bisa saja tahu-tahu menyergap. Cerita ini bisa ditonton di film terkenal, Cast Away.